latest Post

Perbedaan Persona dengan Makhluk-Makhluk Infrahuman

Kita akan tahu bagaimana persona tebina dari suatu interkomunikasi. Watak seseorang kita dapat pahami dari gerak-gerik dan tingkah lakunya. Semua orang mulai dari yang tidak berpendidikan sampai buta huruf pun tahu bahwa manusia itu adalah seorang persona atau seorang pribadi. Kita tahu bahwa manusia itu harus ditegur dengan “siapa”, bukan dengan “apa”.
Dimanakah perbedaan manusia dan makhluk infrahuman yang derajatnya dibawah manusia? Barang-barang infrahuman itu tampak serba tergantung dan tergabung, yang satu dari yang lainnya. Ini berarti bahwa yang tergabung itu tidak berdiri sendiri dan tidak memiliki kedaulatan.
Sebagai contoh kita ambil arloji. arloji itu kita putar, kemudian jarum-jarumnya mulai berputar juga. Dalam arloji itu ada sebuah prinsip yang menggerakan jarum tersebut yaitu per. Tetapi sekaligus prinsip tersebut menunjuk keluar, kepada seorang manusia yang terlebih dahulu telah memutar pernya sehingga jarumnya bergerak
Sifat ini melekakat pada seluruh makhluk infrahuman, makin rendah kedudukannya, makin terikat gerak-geriknya pada barang-barang sekitarnya dan makin terbatas ke-otonomiannya. Makin tinggi kedudukannya, makin bebas pula keaktifannya, namun tetap selalu membutuhkan prinsip dari luar supaya bisa digerakkan..
Infrahuman tidak hanya berlaku bagi benda mati, melakinkan juga bagi tumbuh-tumbuhan dan binatang. Suatu benih dapat tumbuh bila disiram dengan air dan disinari sinar matahari. Bila bahan-bahan disekitarnya cukup, maka tumbuhan secara otomatis akan mulai bertumbuh.
Tetapi bagaimana kedudukan binatang? Binatang itu hakikatnya tetap terikat oleh alam sekitarnya. Perbedaannya tampak dengan jelas mengingat binatang tidak mampu mengadakan self-reflection  dan tidak mampu keluar dari dirinya sendiri. Binatang hanya terdorong untuk melakukan aksinya. Selain itu, binatang juga tidak mampu mengadakan koreksi dalam perbuatannya. Perbuatan seekor binatang  tidak muncul dari suatu pilihan atau niat. Binatang tidak memiliki moral atau tanggung jawab karena tidak mengerti perbuatannya sendiri.

Dengan singkat, kita telah melihat bahwa sifat-sifat spirituallah yang menyebabkkan manusia tidak dapat disamakan dengan alam infrahuman. karena manusia pada hakikatnya seorang persona, sedangkan binatang dan makhluk lain bukan persona.

About Unknown

Unknown
Recommended Posts × +

0 comments:

Post a Comment