latest Post

Manfaat sistem informasi bagi perusahaan

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Perkembangan Teknologi Informasi sudah berkembang pesat seiring dengan penemuan-penemuan baru di bidang informasi dan komunikasi sehingga dapat menciptakan alat-alat yang mendukung perkembangan dari Sistem Informasi. Kehidupan manusia saat ini saat dipermudah dengan adanya perkembangan ini.
Pengaruh yang ditimbulkan sangat terasa di berbagai bidang, terutama dalam tatanan suatu sistem organisasi. Peran Sistem Informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk mendukung strategi bersaing bisnis sehingga keuntungan dapat diraih. Penggunaan sistem komunikasi komputer seperti surat elektronik (email) ataupun sejenisnya dalam tatanan organisasi dapat menghilangkan pesan berganda kepada orang yang  kita tuju. Dari contoh kecil diatas dapat disimpulkan bahwa media ini telah mengubah organisasi secara mendasar. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa dengan adanya perkembangan Sistem Teknologi Informasi ini, memungkinkan suatu organisasi untuk mengalami transformasi.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah pengertian dari Sistem Informasi ?
1.2.2 Apakah pengertian dari organisasi ?
1.2.3 Apa saja peranan Sistem Informasi ini dalam dunia organisasi?
1.2.4 Apakah pengaruh Sistem Informasi dalam dunia organisasi?
1.2.5 Bagaimana penerapan Sistem Informasi dalam dunia organisasi?

BAB 2
PEMBAHASAN

 2.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah definisi paling umum dari sekumpulan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Sistem juga merupakan alternatif yang diterapkan dalam suatu kegiatan agar dapat terlaksana dengan baik.
Scott (1996) mengatakan "Sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output)". Dan ciri pokok sistem menurut Gapspert ada empat, yaitu sistem itu beroperasi dalam suatu lingkungan, terdiri atas unsur-unsur, ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama.
Sedangkan informasi, mempunyai manfaat dan peranan yang sangat penting di dalam suatu organisasi. Tidak adanya suatu informasi, suatu organisasi tidak dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Informasi merupakan sebuah data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk yang bermanfaat untuk orang yang menerimanya.
Jadi, Sistem Informasi adalah sebuah sistem yang menerima data sebagai inputnya, memprosesnya menjadi informasi merupakan processing nya, dan kemudian menjadi sebuah informasi sebagai output nya.
         Definisi Sistem Informasi secara teknis:  serangkaian komponen yang saling terkait untuk mengumpulkan (mencari), memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kontrol dalam organisasi.
Sistem informasi juga dapat membantu manajer dan pekerja untuk menganalisis masalah, memvisualisasi subjek yang komplek dan menciptakan produk baru.

2.2  Pengertian dari organisasi
Elemen kunci dari organisasi adalah manusia, struktur, proses bisnis, politik, dan budaya.  Seorang ahli akan dilatih dan dipekerjakan untuk fungsi yang berbeda, termasuk penjualan dan pemasaran, manufacturing ,keuangan, akuntansi dan sumber daya manusia.
      Sebuah organisasi mengkoordinasikan pekerjaan melalui hirarki yang terstruktur
      Hirarki mengatur orang dalam struktur piramid yang menunjukkan kekuasaan dan wewenang.  Tingkat paling atas dari hirarki terdiri dari manajerial, profesional dan karyawan teknis.  Sedangkan tingkat paling bawah adalah tenaga operasional.
      Kebanyakan proses bisnis organisasi mencakup aturan formal yang dikembangkan untuk jangka waktu yang lama untuk menyelesaikan tugas tertentu.  Aturan ini akan memandu karyawan dalam dalam prosedur yang bervariasi dari mulai penulisan faktur sampai dengan bagaimana merespon komplain pelanggan.

2.3 Peranan Sistem Informasi dalam dunia organisasi
            Pemanfaatan dalam struktur organisasinya terbagi menjadi tiga lapisan utama, yaitu:
Sistem Informasi secara umum mempunyai beberapa peranan dalam perusahaan, diantaranya sebagai berikut:
1.      Minimize risk
            Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan faktor-faktor keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diluar control perusahaan.
2.      Reduce costs
            Peranan Sistem Informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan, pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
3.      Add Value
            Peranan selanjutnya dari Sistem Informasi adalah untuk menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan .
4.      Create new realities
            Perkembangan Sistem Informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya.
2.3.1. Pendekatan Komtemporer Dari Sistem Informasi
      1. Pendekatan Teknis
         Menekankan pada model normatif berbasis matematis pada ilmu sistem informasi sebagaimana teknologi fisik dan kapabilitas formal pada sistem. 
         Disiplin yang disumbangkan pada pendekatan teknis adalah ilmu komputer, ilmu manajemen dan riset operasi.  Ilmu komputer menekankan pada teori tentang kemampuan menghitung, metode komputasi, dan metode penyimpanan dan akses data yang efisien.  Ilmu manajemen menekankan pada pengembangan model untuk pengambilan keputusan dan praktek manajemen.
2. Pendekatan Keperilakuan
         Bagian penting dalam bidang sistem informasi adalah isu perilaku yang muncul dalam pengembangan dan pemeliharaan jangka panjang dari sistem informasi.  Isu seperti integrasi strategik bisnis, desain, implementasi, utilisasi dan manajemen tidak dapat digali dengan baik dengan pendekatan teknis. 
3. Pendekatan Lain : Sistem Sosioteknik
         SIM menggabungkan tataran teoritis dari ilmu komputer, ilmu manajemen & riset operasi dengan orientasi praktis melalui pembuatan sistem dan aplikasi.  Juga menekankan pada isu keperilakuan yang diangkat oleh sosiologi, ekonomi dan psikologi.
         Perspektif sistem sosioteknik membantu menghindari pendekatan teknologi murni pada sistem informasi.  Penekanannya adalah pada perlunya optimasi kinerja sistem secara keseluruhan, baik teknis maupun perilaku.  Hal ini berarti bahwa teknologi harus diubah dan didesain agar sejalan dengan kebutuhan organisasi dan individu.   

2.4  Pengaruh Sistem Informasi dalam dunia organisasi

2.4.1  Pengaruh Sistem Informasi terhadap kinerja organisasi di dalam struktur organisasi perusahaan

Kinerja organisasi selalu menjadi ukuran keberhasilan kegiatan organisasi sehingga diperlukan metode yang dapat mengukur kinerja tersebut (Kaplan dan Norton,1996).  Pentingnya pengukuran kinerja secara tepat, menurut Keats dan Hitt (1988) dikarenakan kinerja merupakan sebuah konsep yang sulit, baik definisi dan pengukurannya. Dengan mengetahui kondisi kinerja maka organisasi dapat melakukan revisi atas kebijakan-kebijakan yang tidak relevan sehingga pencapaian dimasa yang akan datang akan lebih baik.


Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Carmona dan Gronlund (2003) bahwa faktor yang diduga akan berpengaruh terhadap kinerja organisasi adalah :


1.      kepemimpinan,
2.      pemanfaatan Teknologi Informasi,
3.      implementasi struktur organisasi.


Lipe dan Salterio (2000) dalam Carmona dan Salvador, (2003) mengatakan bahwa pimpinan lebih suka menggunakan ukuran umum dan subjektif daripada yang spesifik dalam melakukan penilaian kinerja organisasi. Kinerja organisasi sangat dipengaruhi oleh penguasaan TI dari karyawan suatu organisasi.
Mulyadi (1997) mengatakan bahwa teknologi maju, khususnya Teknologi Informasi, akan menyebabkan perubahan radikal maupun berkelanjutan pada organisasi. Dengan aplikasi teknologi maka organisasi akan mengalami perubahan sistem manajemen, dari system tradisional ke sistem manajemen kontemporer.
2.4.2  Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja organisasi.
Para eksekutif yang berpikiran maju menggunakan SI untuk merampingkan dan menyinkronkan proses operasi dan manajemen. Teknologi Sistem Informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual.
Untuk dapat bertahan, suatu organisasi harus lebih flexibel, dan selain itu juga mempertahankan budaya dan ciri khas organisasi tersebut. Potensi inilah yang dapat disebut dengan ‘knowledge’.
Kerangka kerja untuk menganalisis alur dari knowledge dapat berdasarkan General Knowledge Model, di mana model ini mengatur alur knowledge dalam 4 area kegiatan utama yaitu :
1.      Knowledge Creation. Kegiatan ini berkaitan dengan memasukkan knowledge baru ke dalam sistem, dan juga termasuk mengembangkan, menemukan serta mencari knowledge itu sendiri.
2.      Knowledge Retention. Kegiatan ini mencangkup segala hal yang berkaitan dengan melestarikan pengetahuan serta mengcanngkup kegiatan yang menjaga kelangsungan hidup pengetahuan dalam sistem.
3.      Knowledge Transfer. Kegiatan ini mengacu pada kegiatan yang berhubungan dengan aliran knowledge  dari satu pihak ke pihak lain. Contohnya : komunikasi, konversi, dan penyaringan.
4.      Knowledge Utilization. Kegiatan ini termasuk dalam acara yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan untuk proses bisnis.

Knowledge sendiri dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu :
1.      Tacit knowledge merupakan knowledge yang diam di dalam benak manusia dalam bentuk intuisi, judgement, skill, value dan belief  yang sangat sulit untuk diformalisasikan dan di share dengan orang lain.
2.      Explicit knowledge merupakan knowledge yang dapat atau sudah terkondifikasikan dalam bentuk dokumen sehingga dapat dengan mudah ditransfer dengan menggunakan berbagai media. Explicit knowledge dapat berupa kaset/cd video dan audio, spesifikasi produk atau manual.
Kedua jenis knowledge tersebut dapat dikonversi melalui empat proses konversi :
1.      Sosialisasi merupakan proses sharing dan penciptaan tacit knowledge  melalui interaksi dan pengalaman langsung.
2.      Ekternalisasi merupakan pengartikulasian tacit knowledge menjadi  explicit knowledge melalui proses dialog dan refleksi.
3.      Kombinasi merupakan proses konversi explicit knowledge menjadi  explicit knowledge yang baru melalui sistemisasi dan pengaplikasian  explicit knowledge dan informasi.
4.      Internalisasi merupakan proses pembelajaran dan akuisisi knowledge yang dilakukan oleh anggota organisasi terhadap explicit knowledge yang disebarkan ke seluruh organisasi melalui pengalaman sendiri sehingga menjadi tacit knowledge anggota organisasi.
2.4.3     Tantangan Sistem Informasi
1.      Tantangan investasi sistem informasi
2.      Tantangan strategik bisnis
3.      Tantangan globalisasi
4.      Tantangan infrastruktur teknologi informasi
5.      Tantangan tanggung jawab dan pengawasan:  etika dan keamanan.                
2.5 Penerapan Sistem Informasi dalam dunia organisasi
Peranan Sistem Informasi bagi perusahaan sangatlah penting. Penerapan Sistem Informasi pada tiap perusahaan atau organisasi tentunya memiliki tujuan yang berbeda karena penerapanya pada suatu organisasi adalah untuk mendukung kepentingan usahanya.
Apalagi dengan kondisi saat ini, dengan persaingan dan fluktuasi dunia bisnis yang tinggi sehingga penerapan Sistem Infoemasi bukan hanya sebagai supporting tools saja, tetapi menjadi strategic tools, dimana fungsi dan perannya lebih komprehensif dan lebih luas terkait pada visi, misi dan tujuan perusahaan.
2.5.1 Pemanfaatan Sistem Informasi
Dengan adanya Sistem Informasi, maka produktivitas suatu organisasi atau perusahaan akan meningkat, serta dapat membuat model bisnis yang sulit ditiru oleh pesaing, karena pada dasarnya peranan Sistem Informasi bagi setiap perusahaan bersifat unik dan spesifik. Hal tersebut disebabkan karena masing-masing organisasi atau perusahaan memiliki strategi yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Pemanfaatan Sistem Informasi dalam suatu organisasi atau perusahaan juga berkaitan dengan keunggulan kompetitif untuk meningkatkan kualitas informasi, pengawasan kinerja organisasi atau perusahaan menggunakan Sistem Informasi baik sebagai alat bantu maupun strategi yang tangguh untuk mengintegrasikan dan mengolah data dengan cepat dan akurat serta untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya saing untuk menghadapi kompetisi.
2.5.2 Merealisasikan Dampak Positif Sistem Informasi
Dengan mengamati praktek-praktek yang telah dilakukan oleh organisasi bisnis yang berhasil dalam memanfaatkan SI, maka untuk dapat merealisasikan dampak positif SI bagi organisasi bisnis tersebut, paling tidak dapat dilakukan melalui tiga hal yaitu: people, proses & business model.
Bila ditinjau dari perkembangan ilmu manajemen, dampak luar biasa dari penemuan teknologi seperti listrik dan mesin-mesin pada abad industry terhadap kemajuan industry tidaklah hanya disebabkan karena organisasi memiliki mesin-mesin tersebut. Organisasi bisnis pada masa itu juga melakukan perubahan proses kerja untuk dapat mewujudkan keunggulannya, misalnya melalui diterapkannya division of labor. Sehingga tidak heran di abad informasi keilmuan manajemen memperkenalkan istilah teamwork, interconnection, dan shared information sebagai suatu inovasi dari ilmu manajemen untuk mengadopsi teknologi dalam proses kerja.
2.5.3 Dampak negatif Teknologi Informasi
Carr (2003) juga menyoroti kecenderungan organisasi bisnis pada masa sekarang yang terlalu mengandalkan vendor perangkat lunak ataupun perangkat keras hingga konsultan TI agar organisasi bisnis dapat tetap up to date dengan perkembangan teknologu, dibandingkan dengan berupaya untuk melakukan inovasi sendiri. Ketergantungan ini mengakibatkan setiap organisasi bisnis cenderung memiliki sistem dan teknologi yang seragam, sehingga selama tidak dilakukan inovasi maka tidak akan ada nilai lebih yang dapat ditampilkan oleh suatu organiasi bisnis bila dibandingkan dengan pesaingnya.
Dampak negatif dari Sistem Informasi adalah pelanggaran pada hak-hak privasi dan munculnya kejahatan jenis baru. Berikut adalah beberapa diantaranhya :
1.      Ketergantungan
Media komputer memiliki kualitas atraktif yang dapat merespon segala stimulus yang diberikan oleh penggunanya. Terlalu atraktifnya, membuat penggunanya  seakan-akan menemukan dunianya sendiri yang membuatnya terasa nyaman dan tidak mau melepaskannya.
2.      Violence and Gore
Kekejaman banyak ditampilkan pada komputer. Studi eksperimental menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara bermain permainan komputer dengan tingkat kejahatan di kalangan anak muda. Bahkan ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa games yang di mainkan di komputer memiliki sifat menghancurkan yang lebih besar dibandingkan kekerasan yang ada di televisi ataupun kekerasan dalam kehidupan nyata. Anak-anak akan memiliki kekurangan sensitivitas terhadap sesamanya, memicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak, dan bisa mengakibatkan dorongan kepada anak untuk bertindak kriminal seperti yang dilihatnya (meniru adegan kekerasan)
3.       Pornografi
Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Begitu banyak situs-situs pornografi yang ada di internet, meresahkan banyak pihak terutama kalangan orang tua yang khawatir anak-anaknya akan mengonsumsi hal-hal yang bersifat porno.
4.      Antisocial Behavior
Salah satu dampak yang dapat ditimbulkan dari penyalahgunaan komputer adalah antisocial behavior. Dimana pengguna komputer tersebut tidak lagi peduli kepada lingkungan sosialnya dan cenderung mengutamakan komputer. Sehingga kemampuan interpersonal dan emosionalnya tidak berkembang secara optimal.
2.5.4  Strategi pengolahan Sistem Informasi
Untuk mengidentifikasi tujuan penggunaan Siatem Informasi dapat dilakukan dengan sistem pengukuran balanced scorecard. Dari sistem pengukuran ini, akan diperoleh bebrapa proses manajemen penting :
1.      Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategi.
2.      Mengkomunikasikan dan mengaitkan tujuan dan ukuran strategis.
3.      Merencanakan, menetapkan sasaran, menyelaraskan berbagai inisiatif strategis.
4.      Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis.
Pada dasarnya, penentu arah kebijakan Sistem Informasi pada suatu organisasi adalah pimpinan tertinggi dari organisasi tersebut. Adapun peran dari manajer divisi Teknologi Informasi tersebut adalah:


1.      Menyelaraskan strategi bisnis dan STI secara dua arah.
2.      Menciptakan hubungan yang efektif dengan manajer lini.
3.      Merencanakan dan merancang sistem baru.
4.      Mengelola infrastruktur
5.      Mengelola kerjasama dengan pemasok.
6.      Mendesain ulang dan mengelola organisasi STI


Dalam dunia bisnis saat ini, penerapan dari Sistem Informasi untuk menentukan strategi perusahaan adalah salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan performa bisnis.
Strategi STI diperlukan untuk :


1.      Pengetahuan akan teknologi baru
2.      Dilibatkan dalam perencanaan taktis dan strategis
3.      Dibahas dalam diskusi perusahaan
4.      Memahami kelebihan dan kekurangan teknologi


Dengan semakin berkembangnya peranan Sistem Informasi dalam dunia bisnis, maka menuntut manajemen sistem untuk menghasilkan Sistem Informasi yang layak dan mendukung kegiatan bisnis.


BAB 3
SIMPULAN
Daru pembahasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1.      Sistem Informasi adalah sebuah sistem yang menerima data sebagai inputnya, memprosesnya menjadi informasi merupakan processing nya, dan kemudian menjadi sebuah informasi sebagai output nya.
2.      Dengan adanya Sistem Informasi maka pelayanan yang diberikan, khususnya pada organisasi jasa, akan semakin cepat dan akurat.
3.      knowledge merupakan hal penting bagi perusahaan, tanpa knowledge organisasi harus berusaha ekstra keras lagi dalam mendorong sumber daya / anggota organisasi dalam bekerja dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.
4.      Penerapan Sistem Informasi dapat memberikan dampak positif maupun dampak negatif bagi suatu organisasi. Maka dari itu, organisasi haru berpikir untuk mengeliminasi dampak negative dan memanfaatkan dampak positif.
5.      Strategi Sistem Informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat mengenali target untuk melakukan pembelian.

DAFTAR PUSTAKA

Christhoper. “Pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja organisasi di dalam struktur organisasi perusahaan”. 29 November 2014. https://christhoper.wordpress.com/2011/04/13/pengaruh-teknologi-informasi-terhadap-kinerja-organisasi-di-dalam-struktur-organisasi-perusahaan/


Doni Kurniawan. “BAB 3”.29 November 2014. http://www.academia.edu/8175340/BAB_3

Febri. “Pentingnya sistem informasi bagi organisasi” . 29 November 2014. http://febrineldiko.files.wordpress.com/2012/12/simpert1b.ppt 

Komang Isabella Anasthasia. “teknologi informasi dalam organisasi”. 29 November 2014. http://www.scribd.com/doc/55367436/teknologi-informasi-dalam-organisasi

Riza Nadia Savira. “Peran Sistem Informasi di dalam Organisasi”. 29 November 2014. http://rizanadias.blogspot.com/2012/05/peran-sistem-informasi-di-dalam.html

Zakia. “Peranan Teknologi Dalam Organisasi”. 29 November 2014. http://httpzakia.blogspot.com/2012/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html

About Unknown

Unknown
Recommended Posts × +

0 comments:

Post a Comment